Universitas Koperasi Indonesia menggandeng Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kemendes untuk menggelar program praktek lapangan yang akan difokuskan pada penguatan ekonomi desa di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Lewat program ini, mahasiswa akan berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat desa dengan menitikberatkan pada penguatan ekonomi berbasis koperasi, ketahanan pangan, serta pelestarian budaya lokal. Harapannya, langkah ini mampu menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat desa.
Sebanyak 300 mahasiswa dari program studi Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Syariah Universitas Koperasi Indonesia dijadwalkan terjun langsung ke berbagai desa mulai 14 Februari 2024. Mereka akan berkolaborasi dengan perangkat desa serta tenaga ahli untuk menjalankan program yang telah dirancang.
Komitmen Kampus: Pendidikan yang Berdampak Nyata
Ketua Penyelenggara, Dr. Eka Setiajatnika, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menggali dan mengembangkan potensi desa. Ia berharap program ini dapat memperkuat semangat berkoperasi di masyarakat sebagai strategi utama dalam membangun ekonomi berbasis komunitas.
“Kami sangat antusias karena praktek lapangan tahun ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan tenaga ahli pendamping desa. Pendekatan kolaboratif ini memberikan warna baru dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Dr. Eka dalam rapat perdana yang digelar di kampus Universitas Koperasi Indonesia, Selasa (31/12).
Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program ini bukan sekadar formalitas akademik, tetapi juga sebuah peluang besar bagi mereka untuk mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan nyata serta memahami kompleksitas tantangan di masyarakat desa.
Kolaborasi untuk Masa Depan Desa yang Lebih Baik
Ginan Wibawa, S.H.I., S.H., M.H., perwakilan dari tim tenaga ahli P3MD Kemendes, mengapresiasi inisiatif Universitas Koperasi Indonesia. Menurutnya, program ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga bentuk kontribusi nyata generasi muda dalam membangun daerah.
“Mahasiswa bukan hanya belajar di atas kertas, tetapi juga terjun langsung ke lapangan untuk memahami dan mencari solusi nyata bagi perekonomian desa. Ini pengalaman berharga yang akan membentuk mereka menjadi pemimpin masa depan yang peduli pada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ir. Robby Budi Harsono, selaku TAPM P3MD, menekankan bahwa persoalan di masyarakat desa tidak bisa diselesaikan sendirian. Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan tenaga ahli adalah kunci utama.
“Perguruan tinggi memiliki teori dan metodologi, sementara kami punya pengalaman lapangan. Dengan menyatukan keduanya, kita bisa menciptakan solusi yang lebih efektif bagi masyarakat desa,” jelasnya.
Langkah Kecil, Dampak Besar bagi Masa Depan Desa
Diharapkan, program ini tidak hanya menjadi pengalaman bagi mahasiswa, tetapi juga langkah awal bagi pembangunan desa yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Selain memberikan manfaat langsung bagi warga desa, Universitas Koperasi Indonesia juga ingin menjadikan koperasi sebagai ikon ekonomi lokal yang dapat ditiru oleh daerah lain di Indonesia.
Dengan keterlibatan aktif mahasiswa dalam proyek ini, semangat gotong royong dan pemberdayaan masyarakat desa bisa semakin mengakar. Inisiatif seperti ini diharapkan menjadi pemantik bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap pembangunan desa dan menjadikan koperasi sebagai fondasi ekonomi yang kuat.