InDes.ID

Cerita Kita, Menggali Makna

  • Home
  • Terkini
  • Artikel
    • Budaya
    • Buku
    • Desa
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Misteri
    • Movie
    • Politik & Militer
    • Pendidikan
    • Spiritual
    • Sejarah
    • Sosial
    • Techno
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Opini
  • Indepth
  • Video
Search
  • TENTANG
© 2025 Indes.ID. All Rights Reserved.
Reading: Motif Ekonomi Picu Premanisme dan Pungli
Share
Font ResizerAa

InDes.ID

Cerita Kita, Menggali Makna

Font ResizerAa
  • Terkini
  • Berita
  • Budaya
  • Buku
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Indepth
  • Misteri
  • Movie
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik & Militer
  • Sejarah
  • Sosial
  • Spiritual
  • Techno
  • Video
Search
  • Home
  • Terkini
  • Artikel
    • Budaya
    • Buku
    • Desa
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Misteri
    • Movie
    • Politik & Militer
    • Pendidikan
    • Spiritual
    • Sejarah
    • Sosial
    • Techno
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Opini
  • Indepth
  • Video
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Indes.ID. All Rights Reserved.
InDes.ID > Berita > Nasional > Motif Ekonomi Picu Premanisme dan Pungli
Motif Ekonomi Picu Premanisme dan Pungli
BeritaEkonomiNasional

Motif Ekonomi Picu Premanisme dan Pungli

By Admin
Mei 15, 2025
Share
SHARE

Maraknya aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) yang berkedok organisasi masyarakat (ormas) kini mulai merambah dunia usaha dan dikhawatirkan menghambat iklim investasi di Tanah Air. Salah satu kasus yang mencuat adalah terganggunya rencana investasi pabrik mobil listrik asal China, BYD, di Subang, Jawa Barat.

Dikutip dari beritasatu.com, Peneliti Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, menyebut bahwa motif ekonomi menjadi faktor dominan di balik maraknya aksi premanisme dan pungli belakangan ini.

“Ada berbagai motif sebenarnya apabila investasi menjadi lebih tidak kondusif. Namun, motif yang paling bisa terjadi atau yang memungkinkan adalah motif ekonomi,” ujar Ahmad dalam Investor Daily Talk, Rabu (14/5/2025).

Ahmad mengaitkan situasi ini dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat perlambatan ekonomi nasional pada triwulan I 2025. Pertumbuhan ekonomi tercatat hanya 4,87 persen, turun dari 5,02 persen pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga mengalami perlambatan, hanya tumbuh 4,89 persen.

Tak hanya itu, angka pengangguran juga meningkat sebanyak 83.000 orang pada akhir Februari 2025. Ahmad menilai kondisi ini mendorong sebagian masyarakat, termasuk oknum di lapangan, untuk mencari penghasilan secara instan dengan cara-cara yang tidak semestinya.

“Misalnya, ada yang ingin mendapatkan proyek tanpa melalui tender. Ini kan tidak semestinya terjadi, tapi jika dilihat dari sisi motif, ini kembali ke motif ekonomi,” tegasnya.

Ahmad mendesak pemerintah untuk menyelidiki lebih dalam akar penyebab dari fenomena ini. Menurutnya, bila kondisi ekonomi lebih stabil, daya beli meningkat, dan pengangguran menurun, maka aksi-aksi seperti ini akan jauh berkurang.

Di sisi lain, Ahmad juga mengkhawatirkan dampak lanjutan dari aksi premanisme dan pungli terhadap investasi. Ia menilai fenomena ini bisa meningkatkan biaya investasi atau incremental capital output ratio (ICOR), sehingga menimbulkan kesan bahwa Indonesia merupakan negara dengan efisiensi modal yang rendah.

“Kalau dibiarkan, ini akan memperbesar ICOR dan membuat Indonesia terlihat boros modal. Ini tentu tidak baik untuk citra dan daya saing investasi,” pungkasnya.

Situasi ini menjadi pengingat bahwa stabilitas sosial dan penegakan hukum merupakan prasyarat utama dalam menciptakan iklim usaha yang sehat. Pemerintah pun diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menanggulangi persoalan ini sebelum berdampak lebih luas terhadap sektor ekonomi dan kepercayaan investor asing.

TAGGED:ekonomipremanisme
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Surprise0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Cry0
Embarrass0
Joy0
Shy0
Previous Article Premanisme Ancam Ketertiban, Kejagung Bertindak Premanisme Ancam Ketertiban, Kejagung Bertindak
Next Article Koperasi Desa bakal dapat Modal Rp3 Miliar, Ini Misi Besar Koperasi Merah Putih dari Pemerintah Koperasi Desa bakal dapat Modal Rp3 Miliar, Ini Misi Besar Koperasi Merah Putih dari Pemerintah
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Di Balik Angka dan Data: Peran Ginan Wibawa sebagai Enumerator di PATTIRO
Di Balik Angka dan Data: Peran Ginan Wibawa sebagai Enumerator di PATTIRO
Artikel Berita
Jejak Digital Ginan Wibawa: Membawa Desa Menuju Era Industri 4.0
Jejak Digital Ginan Wibawa: Membawa Desa Menuju Era Industri 4.0
Artikel Berita
Ginan Wibawa: Mengabdi di Pelosok, Membangun Desa
Ginan Wibawa: Mengabdi di Pelosok, Membangun Desa
Artikel Berita
Ketika Fiksi Bertemu Nubuwat: Dari Ritual Ganjil Hingga Konspirasi Global
Artikel Misteri

Trending

Stay Connected

5.8kLike
4kFollow
571Subscribe
678Follow

You Might also Like

Siswa Jabar akan Masuk Sekolah Jam 06.30, Kemendikdasmen Beri Tiga Syarat
BeritaNasionalPendidikan

Siswa Jabar akan Masuk Sekolah Jam 06.30, Kemendikdasmen Beri Tiga Syarat

Juni 6, 2025
Video : Menko Zulkifli Hasan: Plafon Koperasi Desa Rp3 M bukanlah dana hibah!
BeritaVideo

Video : Menko Zulkifli Hasan: Plafon Koperasi Desa Rp3 M bukanlah dana hibah!

Mei 16, 2025
Gubernur Dedi Mulyadi Gartiskan Biaya Akta Notaris Koperasi Desa Merah Putih Di Jabar
BeritaDesa

Gubernur Dedi Mulyadi Gartiskan Biaya Akta Notaris Koperasi Desa Merah Putih Di Jabar

Mei 16, 2025
Koperasi Desa bakal dapat Modal Rp3 Miliar, Ini Misi Besar Koperasi Merah Putih dari Pemerintah
BeritaDesa

Koperasi Desa bakal dapat Modal Rp3 Miliar, Ini Misi Besar Koperasi Merah Putih dari Pemerintah

Mei 16, 2025
Follow US
© 2025 Indes.ID. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?